Apa jadinya bila saat ini, menit ini, detik ini, kita tak bisa mengakses internet dari perangkat apa pun dan dari mana pun.Kehidupan tanpa internet pasti seperti hidup di hutan rimba yang jauh dari peradaban, meski kita berada di tengah-tengah kota.Saat ini internet sudah bukan lagi sekedar gaya hidup, tetapi
menjelma menjadi sebuah kebutuhan. Bahkan beberapa kalangan telah
menjadikan internet sebagai kebutuhan primer.Bila ingin melihat dampak suatu negara tanpa internet, lihatlah
Estonia. Internet di negara tersebut pernah lumpuh total selama beberapa
hari karena serangan hacker, padahal sebelumnya, seluruh sektor
industri dan persendian kehidupan di negara itu menggunakan internet.
Akibatnya, terjadi pukulan luar biasa di sektor keuangan, kepanikan
di sektor perbankan, terjadi kekacauan besar terutama pada infrastruktur
publik, dan pada tahap yang kritis, banyak orang putus asa dan
terganggu pikirannya, karena seperti terkungkung dalam kuali besar.Kemajuan teknologi informasi dan internet memang menjadikan hidup
kita menjadi mudah dan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya sehingga
meningkatkan kualitas hidup manusia.Namun, isu penyadapan benar-benar menghentak pengguna internet,
terutama mereka yang datang dari kalangan 'orang penting' seperti
pejabat negara, petinggi perusahaan, kalangan organisasi rahasia, dan
petinggi organisasi internasional.Bagi kalangan biasa mungkin isu penyadapan tak begitu dipandang
serius, mengingat, mereka merasa data dirinya tak begitu penting bagi
kalangan yang menyadapnya, apalagi untuk dijadikan bahan diskusi Badan
Keamanan Nasional sebuah Negara adidaya.Karena itulah, banyak kalangan dari orang biasa yang sering
menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lainnya.
Sedangkan dari kalangan orang penting, sering menggunakan media sosial
hanya untuk having fun, bukan hal-hal yang serius.
Dalam tataran yang lebih luas, sudah saatnya Indonesia mewujudkan
kemandirian Internet, seperti China dengan BING-nya. China berani
memblokir Facebook karena telah memiliki alternatif lain buatan negeri
sendiri, di mana server dan datacenter semua berada di negeri tersebut.Indonesia sendiri sebenarnya merupakan negara yang dipenuhi
pakar-pakar internet kelas dunia, bahkan beberapa diantaranya tercatat
sebagai penemu aplikasi populer saat ini. Siapa tak kenal Izack Jenie,
penemu VoIP, Onno W. Purbo, penemu openBTS dan telah membangun
infrastruktur internet di sejumlah negara, Johar Alam, pelopor
pertukaran internet bersama Barry Greene.Selain itu ada juga Budi Rahardjo dan Bob Hardian, yang namanya sudah
sangat dikenal di komunitas internet dunia, dan masih banyak lagi.Sudah saatnya Indonesia membuat infrastruktur internet sendiri yang
diperkaya dengan konten aplikasi lokal, sehingga tak perlu lagi
menginduk ke Amerika Serikat. Mampukah kita?
sumber: http://www.merdeka.com/teknologi/mampukah-indonesia-bangun-internet-sendiri.html
Terima kasih sudah mampir ke blog ini semoga membawa manfaat,Amin....
mohon tinggalkan komentarnya.
Terima kasih sudah mampir ke blog ini semoga membawa manfaat,Amin....
mohon tinggalkan komentarnya.
No comments:
Post a Comment