Bagaimana wajah teknologi yang akan membantu manusia di masa depan?
Perlahan tapi pasti, perkembangan teknologi dapat mengubah dunia, apapun
jenisnya, bisa membantu manusia menghadapi persoalan di masa mendatang.
Teknologi
baru yang dapat menggantikan bahan bakar fosil, mengubah rumah menjadi
pembangkit tenaga listrik, teknologi yang bisa menyelamatkan ribuan
nyawa sampai kemungkinan menciptakan bentuk kehidupan baru.
Bukan hanya sekadar inovasi, peneliti ke depan diharapkan menelurkan ide-ide brilian yang lebih ambisius.
Jika sebelumnya Marcus Fairs, pemimpin redaksi majalah desain yang cukup berpengaruh,
Dezeen, menggambarkan
beberapa wajah teknologi di masa depan, kini ada beberapa jenis teknologi yang bisa mengubah dunia secara menyeluruh.
Dilansir
Techradar, Senin 24 Juni 2013, berikut jenis teknologi yang diprediksi akan mengubah dunia di masa mendatang:
1. Ponsel
Di sebagian besar negara berkembang, peran ponsel lebih penting
ketimbang PC. Ponsel bisa multifungsi. Selain fungsi komunikasi dasar,
ponsel digunakan untuk perbankan, memprediksi cuaca, dan lainnya.
Di
Afrika, data menara ponsel kerap digunakan untuk memetakan pergerakan
masyarakat, termasuk memetakan jejak penyakit seperti malaria sampai
mengidentifikasi pola penularan.
Data lokasi ponsel juga
memungkinkan digunakan dalam penanganan bencana alam, meningkatkan
transportasi publik, atau menambah keuntungan para retailer saat
berbelanja barang.
2. Pencitraan Digital
Teknologi pencitraan semakin canggih. Kualitasnya semakin meningkat.
Teknologi itu diramalkan akan memungkinkan manusia bisa melihat dunia
baik dari dalam maupun dari luar Bumi. Apa maksudnya?
DARPA
(Badan proyek riset pertahanan canggih AS) belum lama ini memamerkan
pesawat mata-mata atau drone pengawas dengan pencitraan 1,8 Gigapixel.
Resolusi itu bisa mengawasi area 25 km persegi dalam satu waktu.
Teknologi
pencitraan di dunia medis pun tidak kalah berkembang, yang memungkinkan
para dokter melihat bagian dalam tubuh pasien dengan tingkat detail
yang jauh lebih tinggi dan belum pernah ada sebelumnya.
Salah
satu bukti kemajuan pencitraan ini yaitu pengambilan gambar panorama
kota London dari menara BT dengan resolusi 320 gigapixel. Gambar
panorama itu terdiri dari 48.640 frame. Konon, jika gambar itu dicetak
pada resolusi fotografi normal, akan menjadi sepanjang dan seluas istana
Buckingham Palace. Resolusi itu setara lebih luas 60 ribu kali
rata-rata foto yang dihasilkan iPhone 5. Fantastis.
3. Serat Optik
Teknologi ini sebenarnya sudah hadir sejak abad 19, tapi baru dapat
optimal pada 1970-an. Nah, saat serat broadband akhirnya sampai ke
rumah-rumah, itu merevolusi cara orang menggunakan Internet. Sangat
menyenangkan bila nantinya serat optik telah menjangkau seluruh wilayah
belahan dunia.
4. Tubuh Palsu yang Dikendalikan PikiranProyek ini digarap DARPA dengan nama
Targeted Muscle Re-innervation
atau TMR. Inovasi ini membuat kaki palsu yang dikendalikan otak, yang
responsnya hampir sama dengan kaki asli atau normal. Tubuh palsu itu
juga dapat menyingkirkan sebuah benda atau mengambil objek tanpa harus
melihatnya.
Proyek tubuh palsu juga memungkinkan untuk membuat
mata elektronik sampai seluruh bagian tengkorak palsu. Inovasi itu akan
mendekatkan masa depan sibernetika. (Lihat juga
Cyborg, Serdadu Robot Masa Depan?)
5. Print atau Percetakan 3D
Saat ini, sudah
muncul senjata dan obat-obatan tiga dimensi atau 3D, namun dampak
percetakan 3D itu masih belum terlalu sensasional dan cenderung kurang
berguna.
Padahal, percetakan itu merevolusi manufaktur dengan
memotong biaya penelitian dan pengembangan cukup besar dan signifikan.
Dalam jangka panjang, pengguna tak usah repot memesan baju atau makanan,
cukup mencetaknya di rumah. Kapan saja.
6. Sensor Cerdas dan Mungil
Perusahaan riset ON
World memperhitungkan, pada tahun 2017 nanti, perusahaan akan
mengapalkan 515 juta sensor untuk berbagai perangkat di antaranya
perangkat yang dapat dipakai (wearable), perangkat implan, kesehatan, fitnes sampai perangkat khusus untuk di puncak gunung.
Sensor
pada perangkat itu kemungkinan hadir dengan jaringan kecil. Bahkan,
diprediksi sensor perangkat itu dapat digunakan untuk mengatur pekerjaan
rumah, misalnya memarkir mobil.
7. Aplikasi Pemetaan yang Canggih
Navigasi pemetaan
dapat berkembang menjadi pengawasan bagi setiap orang. Sistem pengawasan
itu sudah terkuak pada program rahasia Badan Keamanan AS (NSA), PRISM.
Jadi,
sangat mungkin ke depannya pemetaan akan menjadi mata-mata. Salah satu
teknologinya bernama RIOT, yang mengelola situs publik seperti jejaring
sosial, yang merangkai gambaran rinci dan prediksi apa yang dilakukan
seseorang pada masa depan.
Teknologi lainnya, PREDPOL. Inovasi
ini menggunakan algoritma dan data pemetaan untuk memprediksi kapan dan
di mana kejahatan mungkin akan terjadi. Sangat canggih.
8. Panel Surya
Teknologi alternatif
ini sering menghadapi kendala. Panel surya butuh media besar, kuat,
tergolong mahal, dan isu efisiensi. National Geographic mengatakan,
panel itu hanya mengumpulkan 10 sampai 20 persen sinar matahari.
Tapi,
jangan khawatir, di masa depan, teknologi nano akan membuat panel lebih
reflektif, lebih murah, dan lebih efisien. Inovasi lain, panel
disertakan dengan antena kecil yang langsung akan mengubahnya menjadi
tenaga listrik dan dapat menyimpan energi.
Lapisan terluar teknologi nano mengubah seluruh lapisan panel menjadi pengumpul energi surya.
9. Biohacking
Rekayasa makhluk yang bisa bersinar di gelap gelita atau populer disebut glow in the dark, dikhawatirkan beberapa ahli.
Jurnal Nature menyebutkan, ilmuwan khawatir penyebaran tanaman glow in the dark,
bisa menjadi preseden buruk, terlebih jika tanpa pengawasan dan membuat
persepsi negatif tentang uji coba baru yang melibatkan rekayasa
organisme genetik (biologi sintetik).
Dengan inovasi ini, para
pendukung biohacking dapat merekayasa seluruh bentuk kehidupan baru,
baik bagus ataupun buruk. Sehingga, jaringan organisasi lingkungan
internasional, Friends of the Earth, telah menyerukan moratorium global
peluncuran organisme sintetis sampai munculnya peraturan yang tepat dan
mekanisme keselamatan.
10. Pemindai Genetik
Perkembangan teknologi di
masa depan memungkinkan manusia untuk menganalisis secara penuh genetik
seseorang. Misalnya, aplikasi MyGenome yang didapatkan pada iPad.
Kendati
saat ini biaya aplikasi itu tergolong tinggi, tapi nantinya biaya
pengurutan DNA akan menurun. Diperkirakan biaya per orang turun dari
US$2,7 miliar, setara Rp26,7 triliun, menjadi US$5000 setara Rp49,5 juta
dalam kurun waktu 10 tahun.
Dengan munculnya aplikasi genetik
itu, seseorang dapat menjaga diri dari sesuatu yang beresiko terhadap
kesehatan, misalnya kerentanan terhadap kanker. (eh)
sumber :viva.co.id